Class Of Religion: Representasi Moderasi Beragama Di Era Digital

Abstrak

Era disrupsi digital saat ini, akses mudah ke internet sering dimanfaatkan untuk menyebarkan hoaks dan ujaran kebencian, yang berpotensi memicu konflik. Individu yang berpegang pada prinsip moderasi beragama akan mampu menghindari pengaruh berita palsu dan bersikap bijaksana dalam bertindak. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan kajian mendalam mengenai pemanfaatan teknologi dalam kajian keagamaan, dengan fokus pada moderasi beragama. Melalui metode deskriptif kualitatif serta pendekatan studi literatur dan analisis konten media sosial, penelitian ini berupaya mengidentifikasi strategi komunikasi yang efektif dalam mempromosikan nilai-nilai toleransi dan moderasi di kalangan generasi muda. Fokus tema dalam kajian ini adalah prinsip moderasi beragama yang diisyaratkan dalam program baru yang digagas Habib Ja’far, yakni Class of Religion. Beberapa nilai-nilai toleransi moderasi beragama yang digambarkan dalam program “Class of Religion” ini, antara lain penghargaan terhadap keberagaman, dialog antaragama yang saling menghormati, dan kerjasama antarumat beragama meskipun berbeda keyakinan. Kehadiran tokoh beragama Sikh menunjukkan penerimaan terhadap kelompok minoritas, sedangkan komitmen terhadap Pancasila mencerminkan perlindungan dan kebebasan bagi semua. Prinsip Bhinneka Tunggal Ika menegaskan pentingnya kebersamaan dalam perbedaan, di mana setiap individu dipandang setara. Selain itu, sikap saling menghormati dan harapan untuk menciptakan individu yang toleran berkontribusi pada masyarakat yang harmonis.