Identitas Hibrid Santri Mahasiswa (Studi Kasus Di Pondok Pesantren Al-Musthofa Ngeboran, Kec. Sawit, Kab. Boyolali)
Kata Kunci:
Identitas, Hibrid, Santri, MahasiswaAbstrak
Pondok Pesantren al-Musthofa Ngeboran merupakan pesantren yang dihuni mahasiswa. Secara tidak langsung menyuguhkan dua budaya sekaligus yakni, santri dan mahasiswa maka terjadilah pertemuan dan percampuran. Untuk membaca fenomena tersebut maka rumusan dalam penelitian ini (1) Faktor apa yang memengaruhi terciptanya identitas budaya hibrid pada santri pondok pesantren al-Musthofa Ngeboran? (2) Bagaimana pertemuan identitas budaya mahasiswa dan santri pondok pesantren al-Mushtofa Ngeboran ? Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan model penelitian lapangan (field research). Data dikumpulkan menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Selanjutnya data dianalisa menggunakan metode etnografi. Hasil penelitian ini ialah (1) terdapat dua faktor yang melandasi terciptanya budaya hibrid santri dan mahasiswa yakni, faktor sosial dan otoritas. Faktor pertama berporos pada interaksi yang dilakukan oleh santri pada ‘ruang ketiga’ yakni kampus dan pondok. Sedangkan faktor kedua ialah bertumpu pada Otoritas dari pengasuh pondok pesantren dengan berbagai elemennya sebagai lembaga yang memiliki visi-misi tersendiri. (2) proses pertemuan identitas budaya santri dan mahasiswa disini terjadi melalui hibridasi antar kedua kebudayan tersebut. Ambivalensi dialami para santri yakni antara menjadi santri dan mahasiswa. Kondisi tersebut menghasilkan suatu peleburan identitas budaya yakni identitas santri dan identitas mahasiwa. Peleburan identitas itu dilalui sebagai proses negoisasi yakni tarik menarik antar kedua identitas terebut. Sehingga identitas budaya santri terjadi hibridasi yang berada ‘di antara’ atau ‘in between’ santri dan mahasiswa.
Referensi
Abdurahman Wahid. (n.d.). Pesantren Sebagai Subkultur. Retrieved from 5 https://gusdurian.net/pesantren-sebagai-subkultur/
Alo Liliweri. (n.d.). Makna Budaya Dalam Komunikasi Antarbudaya. Yogyakarta: LKiS.
Azyumardi Azra. (1999). Esei-Esei Intelektual Muslim Dan Pendidikan Islam. Jakarta: Logos.
Bill Ashcroft, Gareth Griffiths, & Helen Tiffin. (n.d.). Post-Colonial Studies The Key Concepts (2nd ed.). New York: Routledge.
Binti Maunah. (2009). Tradisi Intelektual Santri. Yogyakarta: Penerbit Teras.
Chris Barker. (2018). Cultural Studies Teori & Praktik. Bantul: Kreasi Wacana.
Darwin, D. (n.d.). Identitas Hibrid Orang Cina. Gading Publisher.
Demartoto, A. (2020). The Representation of Hybrid Identity through Performance and Symbol of Transgender Santri Resistance at Al-Fatah Islamic Boarding School of Yogyakarta, Indonesia. Society, 8(1), 147–162. https://doi.org/10.33019/society.v8i1.167
Homi Bhabha. (1994). The Location of Culture. The Location of Culture. London: Routledge. Retrieved from http://www.amazon.co.uk/The-Location-Culture-Routledge- Classics/dp/0415336392.
Ismail Fajrie Alatas. (2021). What Is Religious Authority? Cultivating Islamic Communities in Indonesia. Princeton: Princeton University Press.
James P. Spradley. (2007). Metode Etnografi. Yogyakarta: Tiara Wacana.
Mudhoffir, A. M. (2014). Teori kekuasaan Michel Foucault: Tantangan bagi sosiologi politik. MASYARAKAT: Jurnal Sosiologi, 75–100.
Muhammad Ahyar & Sadip Sayuti. (n.d.). Pesantren Sebagai Subkultur Dan Nilai-Nilai Dasar Kebudayaan Pesantren. Jurnal El-Huda, 11(1), 1–13.
Muhammad Ansor. (2016). Menjadi Seperti Beragama Lain: Jilbab Dan Identitas Hibrid Mahasiswi Kristen Aceh. Jurnal Penamas, 19(1), 11–30.
Natsir, A. (2019). Identitas Poskolonialisme Pesantren Modern. Cendekia: Jurnal Kependidikan Dan Kemasyarakatan, 17(2), 203–218. https://doi.org/10.21154/cendekia.v17i2.1549
Ngatawi Al-Zastrauw. (2018). Pesantren Sebagai Mata Air Kebudayaan. The International Journal of Pegon : Islam Nusantara Civilization, 1(01), 63–80. https://doi.org/10.51925/inc.v1i01.2
Ningsih, N. F. (2019). Identitas Virtual Generasi Muda Di Kawasan Pondok Pesantren Sidosermo Wonocolo Surabaya. UIN Sunan Ampel Surabaya, Surabaya.
Piliang, Y. A. (2019). Retakan-retakan Kebudayaan: Melintas, 25(1), 75–92.
Pondok Pesantre al-Musthofa Ngeboran. (n.d.).
Zamakhsyari Dhofier. (2011). Tradisi Pesantren Studi Pandangan Hiudp Kyai Dan Visinya Mengenal Masa Depan Indonesia (Revisi). Jakarta: LP3ES.
Zuchri Abdussamad. (2021). Metode Penelitian Kualitatif. Makassar: Syakir Media Press.