Komunikasi Intrapersonal Pada Tradisi Ngerowot Santri di Pondok Pesantren Al-Mahrusiyah Lirboyo Kediri
Kata Kunci:
Ngerowot, Santri, Komunikasi IntrapersonalAbstrak
Ngerowot merupakan salah satu tradisi yang berlangsung secara turun temurun di kalangan santri di Jawa, terutama di beberapa Pondok Pesantren. Salah satunya adalah Pondok Pesantren Al Mahrusiyah Lirboyo, Kediri, yang merupakan salah satu pesantren tertua di Jawa Timur. Tradisi Ngerowot merupakan bentuk tirakat yang sangat dianjurkan bagi santri, serta pengurus dan pengajar yang tinggal di dalam lingkungan pesantren. Dalam konteks ini, Ilmu komunikasi menjadi pendekatan yang menarik untuk mengkaji tradisi Ngerowot, terutama dalam aspek Komunikasi transendental dan komunikasi intrapersonal. Dalam tradisi ini, komunikasi intrapersonal memegang peran penting, menjadi sarana bagi para santri untuk merenungkan makna keimanan, mengasah spiritualitas, serta mendalami ajaran agama Islam. Proses komunikasi intrapersonal dalam ngerowot santri mencerminkan keterlibatan pribadi yang mendalam dalam berkomunikasi dengan Tuhan, dan mewakili nilai-nilai spiritual yang kuat dalam kehidupan santri. Artikel ini mengulas komunikasi intrapersonal pada tradisi ngerowot santri, menganalisis pengaruhnya terhadap perkembangan spiritual dan pemahaman agama para santri.
Referensi
Ariyanti, M. (2019). Konsep Tirakat Puasa Kejawen Bagi Penghayat Kepercayaan Kejawen. Seminar Internasional Riksa Bahasa. Diambil dari http://proceedings.upi.edu/index.php/riksabahasa/article/view/920
Dikhorir Afnan. (2018). Laku Tasawuf sebagai Terapi Psikospiritual. JIKE : Jurnal Ilmu Komunikasi Efek 1, no. 1. https://doi.org/10.32534
djoko Suryo. (t.t.). Tradisi Santri Dalam Historiografi Jawa: Pengaruh Islam Di Jawa.
Ikhwannudin, M., & Yusuf, M. (2023). Nilai-Nilai Pendidikan Islam Dalam Puasa Ngrowot. Assyfa Journal of Islamic Studies, 1(1), 41–50.
Jalaluddin. (t.t.). Psikologi Agama Memahami Prilaku dengan Mengapllikasikan Prinsip-Prinsip Psikologi. Jakarta: Rajawali Pers, 2016.
Khakim, L. (2020). Tradisi Riyadhah Pesantren. Al-Isnad: Journal of Islamic Civilization History and Humanities, 1(1), 42–62.
Komara, E. (2016). Komunikasi Transendental Kiai (Analisis Fenomemologi Abdullah Gymnastiar (Aa Gym) di Pesantren Daarut Tauhiid). Media Komunika (Jurnal Komunikasi) Universitas Sangga Buana YPKP, 1(1), 1–8.
M. Tata Taufik. (2017). Memperkenalkan Komunikasi Transdental. Nizham Journal of Islamic Studies 1, no. 2.
MA, I. (2015). METODOLOGI PENELITIAN KUALITATIF (pertama). Pontianak: Perpustakaan Nasional.
Mardhika, M. K., & Hidayati, B. M. R. (2019a). Psychological Well-Being pada Santri Ngrowot Di PP. Haji Ya’qub Lirboyo Kota Kediri. Journal An-Nafs: Kajian Penelitian Psikologi, 4(2), 201–224. https://doi.org/10.33367/psi.v4i2.873
Mardhika, M. K., & Hidayati, B. M. R. (2019b). Psychological Well-Being pada Santri Ngrowot Di PP. Haji Ya’qub Lirboyo Kota Kediri. Journal An-Nafs: Kajian Penelitian Psikologi, 4(2), 201–224.
Mustofa, M. B., & Wuryan, S. (2020). Urgensi Komunikasi Interpersonal Dalam Al-Qur’an Sebagai Pustakawan. Al-Hikmah Media Dakwah, Komunikasi, Sosial dan Kebudayaan, 11(2), 85–94.
Nina Winangsih Syam. (2005). Komunikasi Transendental. Perpustakaan Kementerian Sekretariat Negara 2005.
nu Kencana Syafii. (t.t.). Pengantar Filsafat. Bandung: Refika Aditama, 2004.
Onong Uchjana Effendy. (2016). Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Rahmiana, R. (2019). Komunikasi Intrapersonal dalam Komunikasi Islam. Jurnal Peurawi: Media Kajian Komunikasi Islam, 2(1), 77–90.
Saefullah, U. (2007). Kapita Selekta Komunikasi: Pendekatan Agama dan Budaya. Bandung: Simbiosa Rekatama Media. Diambil dari http://digilib.uinsgd.ac.id/34926/
Suciati. (2017). Teori Komunikasi Dalam Multi Perspektif. Buku Litera Yogyakarta.
Sugiyono. (t.t.). Metode Penelitian Kualitatif. ALFABETA CV, 2020.
Sunarto & Kamanto. (t.t.). Pengantar Sosiologi. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi, Universitas Indoneisa, 1993).
Suryani, W. (2015). Komunikasi transendental manusia-Tuhan. Jurnal Farabi, 12(1), 150–163.