Urgensi Ulama Sufi dalam Kitab Muntakhobat Kh Ahmad Asrori dan Relevansinya Terhadap Tujuan Pendidikan Nasional
Kata Kunci:
Ulama’ Sufi, Muntakhobat, KH Ahmad Asrori, PendidikanAbstrak
Kurangnya spiritual yang memunculkan berbagai kasus kriminal menjadi permasalahan pokok pendidikan Indonesia saat ini. Dalam hal ini, peran pendidik/guru/ulama sangat dibutuhkan di era ini. Selain itu, Perlu juga melihat kriteria ulama tersebut, agar tidak salah dalam memilih mana ulama’ yang suu’ atau ulama’ yang benar-benar ulama’ (sufi). Akan tetapi, wafatnya para ulama’ membuat pesantren sebagai pendidikan Islam tersukses di Indonesia memiliki tantangan yang tidak mudah dalam meregenerasi ulama’ Sufi. Tulisan ini menggunakan metode deskriptif-analisis dengan library research, karena data akan digali dari data kepustakaan dan memakai pendekatan kualitatif yang menguji kualitas ide dengan menjawab permasalahan berdasarkan penjelasan mengenai term ulama dan tasawuf serta dengan mengkaji kitab Muntakhobat dan pemikiran KH Ahmad Asrori. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa ulama’ sufi bisa meningkatkan spiritual di era ini dengan ajaran tasawuf yang dibawanya, sehingga meregenerasikannya juga penting. Dalam melihat kriteria ulama’ sufi tersebut dapat dilihat dari perilakunya yang menerapkan ajaran tasawuf yang disebutkan secara jelas dalam kitab Muntakhobat yang dikarang oleh KH Ahmad Asrori Al Ishaqi. Ajaran tasawuf dalam kitab tersebut adalah integrasi syariat, tarekat, dan hakikat. Di sisi lain, pemikiran kiai Asrori tersebut juga relevan dengan tujuan pendidikan nasional dalam hal menghasilkan manusia yang spiritual-intelektual.
Referensi
Al Ishaqi, Achmad Asrori. 2015, Muntakhobat Fii Robithotil Qolbiyyah Wa Shilatur Ruhiyyah, Surabaya: Al-Wafa.
Al-Ghazali. 2017, Ihya’ Ulum ad-Din, Beirut: Dar al-Kutub al-Ilmiyah.
Al-Qusyairi, Abdul Karim bin Hawazin. 2013, Risalah Qusyairiyah, Beirut: Dar Al-Kotob Al Ilmiyah.
Arnawati, Aar. 2017, Kedudukan Dan Peran Ulama Dalam Perspektif Al-Qur’an, Jurnal Al Fath , vol. 11 No. 01 edisi Januari-Juni,.
As-Sarraj, Abu Nashr. 2016, Al luma’ fi Tarikh ath Tasawuf, Beirut: Dar Kutub al Ilmiyah.
Ginting, Lusinta Rehna. 2020, Regenerasi Ulama: Antara Pesantren Dengan Pendidikan Kader Ulama, Jurnal Edu Riligia, Vol 4, No.4, edisi Oktober-Desember.
Idrus, Muhammad. 2019, Tesis, Implementasi Pendidikan Tasawuf Di Pondok Pesantren Dalam Upaya Mencegah Praktek Radikalisme Agama, Malang: UIN Maulana Malik Ibrahim.
Kathīr , Ibnu. 2009, “Tafsῑral-Qur’an al-Aẓīm”, Kairo: Dārul al-Tufiqiyyah Li al-Tauraṡ.
Kementerian Agama RI, Al-Qur’an dan Tafsirnya Jilid 8, Jakarta: Widya Cahaya, 2011.
Kholidi, Iqbal. 2022, Memahami Hakikat Pondok Pesantren, https://www.nu.or.id/opini/memahami-hakikat-pondok-pesantren-b33Am di akses tanggal 30 Desember.
Munawwir, Ahmad Warson. 1997, Al-Munawwir Kamus Arab – Indonesia, Surabaya: Pustaka Progresif.
Musyafa‘, Relevansi Nilai-Nilai Al-Tariqah pada Kehidupan Kekinian.
Qodratillah, Metty Taqdir dkk. 2011, Kamus Bahasa Indonesia Untuk Pelajar, Jakarta: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Pendidikan dan Kebudayaan.
Rosidi. 2019, Konsep Sufistik KH. Ahmad Asrori Al-Ishaqi , Yogyakarta: Bildung.
Syatha’ Ad-Damyathy, Sayyid Abu Bakar Ma’ruf Bissayyid Bakar al-Makki Ibn as-Sayyid Muhammad. 1998, Kifayatul Atqiya Wa Minhajul Asyfiya. Surabaya: Nurul Huda.
UU nomor 12 tahun 2012.
Wafa, Ali. 2022 Kontestasi Ma’had Aly Antara Kualitas dan Formalitas, Jurnal Managiere, vol 1 No. 1.