Implemenstasi Syawir Dalam Menunjang Respon Santri Untuk Berperan Kritis Dalam Menyelesaikan Persoalan-Persoalan Baru
Kata Kunci:
Era digitalisasi, Syawir, Peran Kritis Santri, The Era of Digitalization, The Critical Role of StudentsAbstrak
Perkembangan zaman dalam era digitalisasi sangat mempengaruhi dalam berbagai bidang, seperti ekonomi, politik sosial tentunya dalam hal ini juga sangat mempengaruhi pada persoalan-persoalan hukum. berkembangnya zaman harus juga di seimbangkan dengan adanya pemikiran kritis dari penerus bangsa khusunya para santri. Santri harus bisa menjadi garda terdepan ikut serta dalam menyelesaikan persoalan-persoalan baru yang muncul dalam masyarakat. Karena santri dianggap orang yang cakap dalam hal menjawab permasalahan yang ada pada masyarakat khususnya dalam bidang ilmu agama. Oleh karena itu dibutuhkan adanya pelatihan untuk menambah wawasan, pengetahuan maupun daya kritis santri salah satunya dengan syawir. Syawir merupakan kegiatan berdiskusi yang membahas permasalahan-permasalahan dengan di sertai dasar yang kuat. Implementasi dari kegiatan syawir sangat dibutuhkan untuk menunjang daya kristis santri dalam menyelesaikan persoalan baru yang ada pada masyarakat karena semakin berkembangnya zaman juga akan menimbulkan banyak permasalahan-permasalah baru.
The development of the times in the digitalization era greatly affects various fields, such as economics, social politics, of course, in this case also greatly affects personal problems. the development of the times must also be balanced with the critical thinking of the nation's successors, especially the students. Santri must be able to be at the forefront of participating in solving new problems that arise in society. Because students are considered capable people in terms of answering questions that exist in the community, especially in the field of religious knowledge. Therefore, training is needed to add insight, knowledge and critical knowledge of students, one of which is syawir. Syawir is an activity that discusses problems accompanied by a strong basis. The implementation of syawir activities is needed to support the critical power of students in solving new problems that exist in society because the development of the times will also cause many new problems.
Referensi
Benyamin Hadinata, Berpikir Kritis: Sebuah Pengantar, (Jakarta: Erlangga, 2008)
Fakultas, D., Iain, T., & Peneliti, A. (n.d.). Pengembangan fiqh di zaman modern.
Fazlur Rahman, Islam and Modernity: Transformation of Intellectual Tradition, (Chicago: Chicago University Press, 1980)
Huda, M., & Kota, G. (2021). VICRATINA : Jurnal Pendidikan Islam Volume 6 Nomor 4 Tahun 2021 e-ISSN: 2087 – 0678X. 6.
Observasi, di PP. Fathul ‘Ulum, Kwagean, jumat 15 maret 2019
Ridwan Nasir, Mencari Tipologi Format Pendidikan Ideal Pondok Pesantren Ditengah Arus Perubahan, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2005)
Triani, D. A., & Hermanto, M. (2020). Implementation of Syawir Method in Improving Critical Thinking Pattern of Santri in Islamic Boarding School Fathul ‘Ulum Kwagean, Kepung, East Java. Educan : Jurnal Pendidikan Islam, 4(1), 81. https://doi.org/10.21111/educan.v4i1.3992
Theodorus M. Tuanakotta, Berpikir Kritis dalam Auditing, (Jakarta: Salemba Empat, 2011)